Jumat, 12 Agustus 2016

Interaksi dalam Ekosistem

Ekosistem dapat terbentuk karena ada 2 komponen penyusun yang saling melakukan interaksi, yaitu komponen abiotik (benda mati) dan komponen biotik (mahluk hidup). Komponen abiotik terdiri dari beberapa unsur fisik dan kimia seperti suhu, kelembaban udara, air, tanah, dan lain sebagainya, sedangkan komponen biotik terdiri dari semua mahluk hidup yang meliputi manusia, hewan, tumbuhan, jamur, monera, dan protista.

Interaksi dalam Ekosistem

Ke semua komponen tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain dan tidak bisa berdiri sendiri-sendiri. Mereka melakukan interaksi sebagai bentuk hubungan timbal balik dalam kehidupan. Adapun interaksi dalam ekosistem dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu interaksi antara biotik dan abiotik, interaksi antar komponen biotik, serta interaksi antar komponen abiotik.

1. Interaksi Antara Komponen Biotik dan Abiotik

Dalam ekosistem, komponen abiotik dapat mempengaruhi komponen biotik, begitupun sebaliknya, komponen biotik juga dapat mempengaruhi komponen abiotik. Keduanya melakukan interaksi dalam ekosistem untuk memperoleh kondisi yang seimbang. Sebagai contoh adalah tanaman padi. Untuk melakukan proses fotosintesis, selain butuh sinar matahari ia juga butuh karbondioksida untuk bernapas, air untuk kegiatan transportasi, dan tanah sebagai sumber unsur hara. Tanpa semua komponen abiotik tersebut, jangankan untuk berbuah, untuk hidup dan tumbuh saja mungkin tanaman padi tersebut tidak akan mampu.

Interaksi dalam Ekosistem

2. Interaksi Antar Komponen Biotik

Interaksi dalam ekosistem yang dilakukan antar komponen biotik dapat kita temukan dalam contoh yang sangat banyak dengan kasus yang sangat beragam. Namun semua contoh dan kasus tersebut sejatinya dapat dibagi dalam 2 jenis kelompok yaitu kelompok interaksi intraspesifik dan interaksi interspesifik.
a. Interaksi intraspesifik
Intreaksi intraspesifik adalah interaksi dalam ekosistem yang dilakukan antar individu dalam satu spesies. Salah satu contohnya adalah koloni lebah madu. Dalam koloni lebah madu, masing-masing individu memiliki tugas masing-masing melalui mekanisme pembagian kerja yang disusun dengan sangat rapi. Adanya lebah prajurit, lebah pekerja, dan ratu lebah adalah bukti bahwa interaksi intraspesifik telah dijalani oleh koloni lebah.

Interaksi dalam Ekosistem  
 
b. Interaksi interspesifik
Interaksi interspesifik adalah interaksi dalam ekosistem yang dilakukan oleh antar individu dari spesies yang berbeda. Interaksi interspesifik dikategorikan ke dalam beberapa bentuk yaitu:

Predasi: merupakan bentuk interaksi yang terjalin antara pemangsa (predator) dengan mangsanya (prey). Contoh interaksi ini misalnya interaksi antara seekor harimau dengan seekor kijang, interaksi antara tikus, dan tanaman padi, atau interaksi antara kucing dengan tikus.

Kompetisi: merupakan bentuk interaksi yang terjalin antara dua individu dalam bentuk sebuah persaingan. Kompetisi dapat terjadi karena masing-masing individu memiliki kepentingan yang sama untuk mendapatkan sesuatu. Beberapa contoh kompetisi misalnya kompetisi mendapatkan makanan, kompetisi mendapatkan wilayah kekuasaan (dominasi), kompetisi wilayah mencari makan (feeding ground), kompetisi mendapat tempat tinggal, dan kompetisi berebut pasangan.

Simbiosis: merupakan interaksi dalam kehidupan bersama antar dua atau lebih organisme yang berbeda spesies. Simbiosis dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu:
  1. Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Misalnya simbiosis antara Rhizobium dengan akar tanaman Leguminosa. Bakteri Rhizobium membantu menambatkan nitrogen dari udara untuk kebutuhan unsur hara tanaman, sedangkan tanaman menyediakan senyawa organik sebagai makanan bagi si bakteri.
  2. Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi yang menguntungkan satu pihak, namun pihak lainnya tidak dirugikan. Misalnya simbiosis antara tanaman sirih dan tanaman penaungnya. Sirih mendapat keuntungan yaitu bisa tumbuh merambat pada pada tanaman penaungnya, tapi tanaman penaungnya tidak mengalami kerugian atau mendapat keuntungan.
  3. Simbiosis parasitisme adalah hubungan interaksi yang menguntungkan salah satu pihak tapi merugikan pihak lainnya. Contohnya interaksi antara benalu dengan tanaman inang dan cacing pita dengan inangnya.

Netral: interaksi dalam kehidupan bersama antara populasi dua atau lebih spesies dalam suatu daerah dan masing-masing populasi tersebut tidak saling mengganggu satu sama lain. Misalnya interaksi seekor cacing dan belalang di ekosistem sawah.

Interaksi dalam Ekosistem simbiosis mutualisme

3. Interaksi antar komponen abiotik

Interaksi dalam ekosistem juga dapat terjadi antar komponen abiotik melalui hubungan timbal balik. Sebagai contoh adalah interaksi antara intensitas cahaya matahari dan air. Jika intensitas cahaya matahari meningkat, maka laju penguapan dari suatu perairan juga akan meningkat.

Jika interaksi dalam ekosistem berlangsung secara dinamis, perubahan yang terjadi dalam batas tertentu pada suatu komponen penyusun ekosistem, tentu tidak akan menimbulkan gangguan dalam ekosistem tersebut. Ini berarti ekosistem tersebut sudah mencapai keseimbangan yang mantap atau mengalami kondisi homeostatis. Ekosistem dengan kondisi homeostatis sangat penting untuk dipertahankan, supaya keseimbangan ekosistem dapat selalu terjaga dari generasi ke generasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar