Tata cahaya merupakan salah satu unsur pendukung dalam sebuah
pementasan utuh. Tata cahaya dalam sebuah pementasan sangat penting
selama pementasan berlangsung. Fungsi tata cahaya tidak hanya sekedar
untuk menerangi panggung pementasan saja, melainkan berfungsi juga
sebagai pembangun atmosfer
panggung saat pementasan berlangsung yang
disebut dengan pencahayaan, yaitu tata cahaya sebagai unsur artistik
pementasan. Seorang penata cahaya harus memahami naskah yang akan
dibawakan. Berbeda dengan aktor yang memahami tokoh peran, penata cahaya
mempelajari seluruh pemeranan untuk menangkap maksud pemeranan tersebut
serta mempelajari detil latar waktu, dan tempat kejadian peristiwa.
Mempelajari tempat kejadian peristiwa akan memberikan gambaran pada
penata cahaya mengenai tempat cerita tersebut berlangsung dan suasana
dalam cerita tersebut. Setiap sumber cahaya menghasilkan warna dan efek
cahaya yang berbeda yang pada akhirnya akan memberikan gambaran suasana.
Berikut contoh tata letak lampu.
Unsur-unsur dalam tata cahaya
Dalam tata cahaya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan, antara lain :
1. Tersedianya peralatan dan perlengkapan.
Yaitu tersedianya cukup
lampu sorot, kabel, dudukan lampu dan beberapa peralatan yang
berhubungan dengan lighting dan listrik. Tidak ada standard yang pasti
seberapa banyak perlengkapan tersebut, semuanya bergantung dari
kebutuhan naskah yang akan dipentaskan.
2. Tata letak dan titik fokus.
Tata letak adalah penempatan lampu
sedangkan titik fokus adalah daerah jatuhnya cahaya. Pada umumnya,
penempatan lampu dalam pementasan adalah di atas dan dari arah depan
panggung, sehingga titik fokus tepat berada di daerah panggung. Dalam
teorinya, sudut penempatan dan titk fokus yang paling efektif adalah 450
di atas panggung. Namun semuanya itu sekali lagi bergantung dari
kebutuhan naskah. Teori lain mengatakan idealnya, lighting dalam sebuah
pementasan (apapun jenis pementasan itu) tata cahaya harus menerangi
setiap bagian dari panggung, yaitu dari arah depan dan belakang, atas
dan bawah, kiri dan kanan, serta bagian tengah. Sehingga bayangan pemain
di tengah panggung hampir tidak terlihat
3. Keseimbangan warna.
Maksudnya adalah keserasian penggunaan warna cahaya yang digunakan.
4. Penguasaan alat dan perlengkapan.
Artinya penata cahaya harus
memiliki pemahaman mengenai sifat perlengkapan tata cahaya. Tata cahaya
sangat berhubungan dengan listrik, maka anda harus berhati-hati jika
sedang bertugas menjadi penata cahaya.
5. Pemahaman naskah.
Artinya lightingman harus paham mengenai naskah
yang akan dipentaskan. Selain itu, juga harus memahami maksud dan jalan
pikiran sutradara sebagai ‘penguasa tertinggi’ dalam pementasan.
Dalam sebuah pementasan, semua orang yang terlibat dala pementasan
memiliki peran yang penting. Jika salah satu unsur tidak ada, maka akan
mengganggu jalannya pementasan secara keseluruhan. Begitu pula dengan
penata cahaya, dia juga menjadi bagian penting dalam sebuah pementasan
selain sutradara dan aktor, disamping make uper, penata panggung, penata
musik, penata kostum, dan unsur lainnya. Dengan kata lain, seorang
penata cahaya harus mengikuti proses dari awal hingga pementasan
berakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar